Sahabat Cerpi pada kesempatan kali ini CeramahPidato.Com akan berbagi artikel mengenai Ceramah Puasa 2015 atau Ceramah Ramadhan 1436 H, judulnya adalah Membumikan Alquran dan As-Sunnah Harapan dan Tantangan , simaklah.
Segala puji da puji hanya kepada Allah, Tuhan semesta alam. Semoga salam dan salawat dan shalawat dilimpahkan kepada Rasul-Nya sebagai Nabi terakhir, mahluk termulia, juga keluarga, sahabat, dan segenap pengikutnya sampai pada hari akhir.
Sebagai seorang muslim, harus memiliki tanggung jawab tidak sekedar pengakuan sebagai muslim dengan beraksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan beraksi bahwa Muhammad adalah Rasul Allah, tetapi setelah mengakui Allah sebagai satu-satunya Tuhan, Muhammad adalah Rasul-Nya dan Islam sebagai pedoman hidup, maka sejak itu kita telah memikul tugas-tugas dan kewajiban.
Apa saja kewajiban itu? Kewajiban seorang muslim tidak hanya terbatas pada pengakuan iman kepada Allah, malikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, serta hari pembalasan saja.tidak pula hanya mendirika Shalat, melakukan shiyam, membayar zakat dan menunaikan haji. Kewajiban itu tidak pula berakhir hanya dengan menjalankan ajaran-ajaran Islam yang berhubungan dengan kelahiran, pernikahan, perceraian, kematian dan warisan belakan.
Namun, selai itu semua tugas-tugas dan kewajiban itu, masih ada hal yang sangat penting yaitu: harus meyakini dengan sebenar-benarnya iman, kebenaran dari apa yang telah diperintahkan dan dilarang oleh Allah Swt. Dan Rasul-Nya, kemudian menegakkan dengan cara mengamalkan dan memperjuankan terus-menerus tanpa henti; sebagai firman-Nya: (QS. Al-An’am 6:153:
وَأَنَّ هَٰذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَن سَبِيلِهِ ۚ ذَٰلِكُمْ وَصَّاكُم بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Yang artinya:
Qs. Al-Maidah 5: 8:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Yang artinya:
QS. Ar-Ra’d 13: 1:
المر ۚ تِلْكَ آيَاتُ الْكِتَابِ ۗ وَالَّذِي أُنزِلَ إِلَيْكَ مِن رَّبِّكَ الْحَقُّ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يُؤْمِنُونَ
Yang artinya:
QS. Al-Maidah 5:67:
يَا أَيُّهَا الرَّسُولُ بَلِّغْ مَا أُنزِلَ إِلَيْكَ مِن رَّبِّكَ ۖ وَإِن لَّمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسَالَتَهُ ۚ وَاللَّهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ
Yang artinya:
Setiap muslim, tidak hanya sebagai individu, harus menegakkan Islam dalam kehidupan pribadinya, tapi juga sebagai anggota masyarakat, harus menerapkan dan memperjuangkan Islam dalamkehidupan sosial mereka. Dienul Islam harus dijalankan pada etiap tempat dan waktu, apakah di lingkungnan rumah tangga, dalam masyarakat, bangsa, bernegara, dan dalam seluruh kebijakan pemerintah.
Islam memberikan pedoman kepada umat manusia dalam bidang pemikiran dan keyakinana, moralitas dan tingkah laku, kebudayaan dan peradaban,ilmu ekonomi dan bisnis perdagangan. Selai itu juga diberi pedoman dalam bidang yurisprudensi dan yuridis, politik, dan administrasi. Itulah yang dimaksud dengan syari’at Islam, jadi syari’at Islam atau syari’atullah adalah Alquran dan Sunah Rasull-nya. Islam bukan sekedar way life saja, tetapi bahkan mencakup totalitas kehidupan manusia, berupa tuntunan Allah terhadap hamba-Nya yaitu Alquran yang diaplikasikan atau dijabarkan oleh Rasul-Nya dalam Sunnahnya dan hal ini merupakan tugas dan tantangan yang harus disampaikan kepada umat.
Perlu diketahui bahwa tugas meyakini kebenaran, mengamalkan dan memperjuangkan atau membumikan Alquran dan As-Sunnah tetap dibebankan kepada seluruh umat dan merupakan kewajiban bagi setiap anggotanya sebagaimana Firman Allah Swt. Berikut. QS. Al-Hujurat 49:15:
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ
Yang artinya:
QS. Ali-Imran 3:110:
كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ ۗ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُم ۚ مِّنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ
Yang artinya:
Disamping kewajiban menyampaikan syari’at Allah ini atas umat secara keseluruhan, juga diwajibkan agar ada satu kelompok/ organisasi diantara mereka yang harus memikul tugas ini. Allah Swt berfirman.QS. Al-Imran 3:104:
وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Yang artinya:
Untuk itu perlu diinformasikan dan ditegaskan betapa pentingnya perjuangan adanya formalitas atas penegakan syari’at Islam, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, khususnya di Sulawesi Selatan karena tanpa adanya undang-undang negara yang mengatur tentang pengakuan atas pemberlakuan syari’at Islam di negeri i ni, maka tidak mungkin kita dapat menjalankan Alquran dan as-Sunnah secara keseluruhan (kaffah), itu hal mustahil. Sedang Allah swt. Telah memerintahkan kita memasuki Islam secara keseluruhan
Sebagai firman-Nya: QS. Al-Baqarah 2:208:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ
Yang artinya:
Sebagai orang muslim, maka menjadi satu keharusan untuk menerima segala ketentuan (sistem) Agama Islam secara keseluruhan atau secara kaffah, tidak ada istilah segian yang dan sebagian nanti dulu, tapi mutlak harus melaksanakan segala yang diperintahkan dan menjauhi segala yang dilarang sesuai dengan tuntunan dan tuntunan Alquran dan As-Sunnah. QS. Al-Maidah 5:92:
وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَاحْذَرُوا ۚ فَإِن تَوَلَّيْتُمْ فَاعْلَمُوا أَنَّمَا عَلَىٰ رَسُولِنَا الْبَلَاغُ الْمُبِينُ
Yang artinya:
Dan Allah swt. Telah menawarkan, bagi orang-orang yang bersedia menyambut seruan-Nya, yaitu menegakkan hukum Allah Swt, agar dapat selamat baik di dunia maupun di akhirat dengan firman_Nya: Qs. Ash-Shaff 61: 10,11 dan 12.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَىٰ تِجَارَةٍ تُنجِيكُم مِّنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ
تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنفُسِكُمْ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ
يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَيُدْخِلْكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ ۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
Yang artinya:
Umat Islam bangsa Indonesia sebagian masih belum yakin kepada hukum Allah yang maha adil, maka marilah kita meyakini bahwa satu-satunya solusi untuk memecahkan kebutuhan masalah masyarakat di bumi Indonesia ini adalah hukum Allah Swt, setelah meyakini mar, kita amalka dan perjuangkan kemudian bertawakal kepada-Nya, pasti Allah akan menolong dan menurunkan rahmat-Nya kepada bangsa dan negara ini sesuai firman-Nya: QS. Muhammad 47: 7:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِن تَنصُرُوا اللَّهَ يَنصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ
Yang artinya:
QS. Al-A’raf 7: 96:
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَاتٍ مِّنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِن كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُم بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
Yang artinya:
QS. Ath-Thalaq 65:2 dan 3:
فَإِذَا بَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ فَأَمْسِكُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ أَوْ فَارِقُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ وَأَشْهِدُوا ذَوَيْ عَدْلٍ مِّنكُمْ وَأَقِيمُوا الشَّهَادَةَ لِلَّهِ ۚ ذَٰلِكُمْ يُوعَظُ بِهِ مَن كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ ۚ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
Yang Artinya:
Itulah jaminan dari Allah Rabbul ‘Alamin. Siapa yang dengan sungguh-sumgguh meyakini jaminan dari Allah ini, bahwa jika kamu bertakwa dan bertawakkal, Allah akan memberikan jalan keluar dari seluruh krisis yang kamu hadapi, dijamin kemana serta katentraman hidupnya dan akan dipulihkan situasi ekonominya yang morat-marit, selain itu Allah berjanji akan memberikan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Syaratnya yakin akan kebenaran syariat’Nya kemudian bertakwat kepada Allah, serta menjalankan Alquran dan as-Sunnah dengan sungguh-sungguh secara keseluruhan, totakitas atau secara kaffah.
Sebab keyakinan dan ketakwaan itulah yang mampu membangkitkan kesadaran di dalam hati, sehingga siap menunaikan kewajiban demi menaati Allah dan memperoleh keridhaan-Nya. Ketakwaan itu pula yang mampu menciptakan sensivitas hati, kepekaan rasa, responsif dan hati-hati untuk menjaga manusia dari duri-duri kehidupan yang penuh kesenangan, ambisi serta harapan-harapan palsu.
Apa bila bangsa Indonesia benar-benar ingin terbebas dari segala akibat bencana yang telah menimpa negeri ini, tidak ada cara lain kecuali bertakwa kepada Allah denagn cara melaksanakan hukum Allah, memberlakukan syari’at-Nya dalam kehidupan pribadi, masyarkat, bangsa dan negara.
Untuk itu mari bersatu, rapatkan barisan, leruskan shaf, satukan niat, satukan visi dan misi untuk melaksanakan syari’at Islam, khusus di bumi Sulawesi selatan yang dikenal sebagai Serambi Madinah dengan menuntut Otomoni Khusus Tentang Pemberlakuan Syari’at Islam. Mari mencari ridha Allah, janganlah terlena dengan keindahan, kegemerlapan dan kecemerlangan dunia yang dapat menyebabkan kita kekal di dalam neraka, tapi sebaliknya semoga dengan perjuangan ini mengantarkan cita-cita dan harapan bangsa ini ke dalam masyarakat adil dan makmur yang diridhai oleh Allah Swt. Dan di akhirat mengantarkan kita ke dalam surga-Nya[cp]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar